scroll / tutup
18 Plus

Syarat Nikahnya Enak Banget, Harus Berhubungan Badan dengan 20 Laki-laki

Nur Cinta
×

Syarat Nikahnya Enak Banget, Harus Berhubungan Badan dengan 20 Laki-laki

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Himalaya. Foto: DINESH BOCHARE/Unsplash.
Ilustrasi Himalaya. Foto: DINESH BOCHARE/Unsplash.

Portal Pantura – Syarat menikah bagi wanita di daerah ini terdengar enak banget. Pasalnya sebelum melangsungkan pernikahhan ia diwajibkan berhubungan badang dengan 20 laki-laki.

Bagi kebanyakan masyarakat, keperawanan seorang wanita merupakan hal yang terhormat dan harus dijaga sampai waktunya menikah. Hal ini juga sesuai dengan norma-norma budaya maupun agama di Indonesia.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi masyarakat di daerah ini. Mereka menganggap jika ada anggota keluarga yang masih berstatus perawan merupakan sesuatu yang tidak baik. Kepercayaan ini telah ada sejak nenek moyang mereka.

Terdengan nyleneh memang, tetapi itu merupakan sekelumit cerita yang terjadi pada Suku . Mereka tinggal di Upper Dolpa, .

Dikutip dari kanal YouTube Ruang Tengah, para wanita suku tersebut harus mau dijodohkan dengan laku-laki pilihan keluarganya. Pilihan tersebut tidak bisa ditolaknya meskipun belum pernah bertemu sebelumnya.

Bagi seorang wanita yang masih perawan, melayani suami mungkin saja hal yang masih tabu dan belum pandai. Mungkin karena alasan tersebut, wanita di suku itu sebelum menikah harus berhubungan badan dengan 20 laki-laki.

Jika wanita tersebut masih perawan, maka dianggap belum memenuhi syarat untuk menikah. Setelah hilang perawan, wanita tersebut akan mengenakan tindik atau gelang khusus sebagai tanda bahwa sudah tidak perawan lagi.

Seluruh Penduduknya Wanita

Sementara itu, di pedalaman Amazon, konon ada suku yang semuanya merupakan wanita. Mereka beraktifitas seperti biasa layaknya laki-laki.

Jika ada laki-laki yang datang ke suku tersebut akan dilarang, bahkan juga anak yang masih kecil. Suku wanita ini menjadi legenda dan sudah banyak yang membahasnya.

Meskipun semua wanita, namun mereka bisa berperang layaknya laki-laki. Mereka dilatih untuk melawan musuh yang dianggap mengancam keamanan.

Saat seorang anggota suku telah beranjak dewasa dan sudah layak menikah, mereka kemudian pergi ke luar pemukiman untuk mencari laki-laki untuk diculik.

Laki-laki yang diculik tersebut nantinya akan melayani hubungan seksual dengan suku wanita tersebut sampai hamil. Setelah itu akan dilepas dan dikembalikan ke asalnya.

Jika nanti bayi yang dilahirkan berjenis kelamin perempuan, maka bayi tersebut akan dirawatnya hingga dewasa dan dijadikan sebagai prajurit. Namun jika bayi yang dilahirkan seorang laki-laki, maka bayi tersebut akan dibuang ke tengah hutan.***

Baca halaman selanjutnya
Baca berita terbaru dan konten menarik dari Portal Pantura di Aplikasi Google News Klik disini


konten berikut berasal dari advertiser. Redaksi Portal Pantura tidak terkait dengan pembuatanya

Don`t copy text!