Beras Hitam Sirampog Resmi Terdaftar di Kementan Republik Indonesia.
BREBES – Beras hitam Sirampog telah resmi terdaftar di Kementerian Pertanian sebagai produksi asli Sirampog.
Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH menyebut, varietas padi hitam didaftarkan di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Prizinan Pertanian Kementerian Pertanian RI pada 21 April 2020 lalu.
“Surat tanda daftar telah terbit pada 6 Mei 2020,” ungkap Idza.
Ia mengaku bangga dengan pengembangan varietas padi Sirampog, terlebih jenis padi tersebut telah dipasarkan ke berbagai daerah.
Idza menuturkan, beras hitam dapat diolah berbagai olahan yang kaya manfaat kesehatan.
“Saya harap beras hitam Sirampog menjadi salah satu produk unggulan Kabupaten Brebes,” harap Idza.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes Yuli Hendrawati menyebut, jenis padi hitam merupakan jenis padi yang tidak biasa. Pasalnya, jenis padi tersebut masa tanamnya panjang sekitar enam bulan.
“Varietas padi beras hitam tumbuh di lima desa di Kecamatan Sirampog,” ungkap Yulia.
Desa-desa yang terdapat padi beras hitam tersebut seperti Desa Sridadi, Kaligiri, Mendala, Manggis, dan Mlayang.
“Total lahan pertanian yang ditanami padi di Sirampog 12 hektar,” ungkap Yulia.
Beras hitam Sirampog memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan dari daerah lain.
Kandungan beras hitam sirampog diantaranya serat kasar. Kandungan tersebut paling tinggi dibanding dari daerah lain.
Serat kasar, kata Yulia, sangat berpengaruh dalam mengatur kedar gula darah dalam tubuh, terutama pada penderita diabetes melitus.
Kandungan antosiasin juga lebih tinggi dibanding beras lain. Kandungan ini berguna sebagai antioksidan yang berfungsi melindungi sel-sel tubuh dengan mengikat radikal bebas.
Hasil penelitian Kim et al (2006) juga menunjukan bahwa beras hitam memiliki efek cardioprotektif.
Antosianin pada beras hitam terdiri dari Cyanidin-3-Glucoside (Cy-3-glu) dan Cyanidin. Jenis Antosianin ini ditemukan memiliki kemampuan anti oksidan kuat yang dapat melawan Reactive Oxygen Species (ROS) sejenis radikal bebas dan mengurai kerusakan sel yang terpapar oleh sinar UV (Kim et al, 2006).
Antosianin juga dikatakan mempunyai sifat anti karsinogenik, memberi perlindungan kepada sistem kardiovaskular, menjaga kadar gula dalam darah, khususnya bagi penderita kencing manis, mencegah penyakit saluran kencing dan menghambat serangan bakteria Helicobacter pylori yang menyebabkan masalah lambung, kanker perut dan radang usus.
Selain aspek kesehatan, Antosianin digunakan secara luas untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah penuaan dini dengan membentuk kolagen baru, karena pada saat yang sama ia juga mampu meningkatkan efek vitamin C dan E untuk mengembalikan keremajaan kulit.
Manfaat Antosianin yang terkandung dalam beras hitam yaitu, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, menstabilkan kadar gula dalam darah, memperbaiki kelainan fungsi ginjal, menyerap kolesterol dalam darah, mencegah penyakit jantung dan darah tinggi. mencegah pengerasan pembulu nadi, mencegah anemia, kanker dan asam urat, merangsang pembentukan sel baru, memperbaiki sel hati, menghambat penuaan.
Beras hitam juga memiliki kandungan vitamin, mikro elemen dan asam amino yang bermanfaat bagi tubuh manusia. [*]