Portal Pantura – Di tangan kreatif seorang penjual di salah satu wilayah Indonesia, tahu putih yang hanya seharga Rp5.000 dapat disulap menjadi peyek tahu renyah bernilai jual tinggi.
Dengan modal kecil, usaha ini mampu memberikan keuntungan besar hingga mencapai jutaan rupiah setiap bulan.
Berikut adalah proses dan resep sederhana yang bisa menjadi inspirasi bisnis rumahan.
Bahan Dasar dan Persiapan
Tahapan pertama dalam pembuatan peyek tahu dimulai dengan memilih bahan utama, yaitu tahu putih.
Jenis tahu ini dipilih karena teksturnya yang lembut dan mudah diolah.
Satu bungkus tahu putih seharga Rp5.000 biasanya cukup untuk menghasilkan lima toples peyek tahu.
Tahu terlebih dahulu diparut hingga halus.
Proses ini penting untuk memastikan adonan peyek lembut dan tidak bergerindil.
Alternatif lain, tahu juga bisa dihancurkan menggunakan blender.
Setelah halus, tahu diperas untuk mengurangi kadar airnya, sehingga adonan lebih mudah diolah.
Pembuatan Adonan Peyek
Adonan dasar peyek tahu terdiri dari campuran bahan-bahan berikut:
- Tepung terigu: Sebanyak 10 sendok makan sebagai bahan utama adonan.
- Tepung tapioka: Ditambahkan seperempat gelas untuk memberi tekstur renyah.
- Bumbu penyedap: Garam, lada bubuk, bawang putih bubuk, serta penyedap rasa secukupnya untuk menciptakan rasa gurih.
- Daun bawang dan cabai merah: Dipotong kecil-kecil untuk menambah aroma dan warna pada peyek.
Semua bahan dicampur dengan tahu yang sudah dihaluskan.
Pencampuran dilakukan dengan tangan yang bersih, sehingga adonan dapat tercampur merata.
Margarin juga ditambahkan sebanyak satu sendok makan untuk membuat peyek lebih renyah saat digoreng.
Proses Pencetakan dan Penggorengan
Setelah adonan siap, tahap berikutnya adalah mencetak peyek.
Adonan dicetak tipis-tipis di atas plastik atau permukaan rata agar hasilnya menyerupai keripik.
Setelah itu, peyek siap untuk digoreng.
Tidak seperti pembuatan kerupuk yang perlu dijemur terlebih dahulu, peyek tahu langsung digoreng dalam minyak panas.
Penggorengan dilakukan dengan api sedang agar peyek matang sempurna dan tidak gosong.
Proses ini memakan waktu sekitar 5 menit, hingga warna peyek berubah menjadi kuning keemasan.
Setelah digoreng, peyek tahu didinginkan sebelum dikemas.
Kemasan dan Penjualan
Peyek tahu dapat dikemas menggunakan toples atau standing pouch plastik, sesuai kebutuhan pasar. Untuk toples, peyek dijual dengan harga Rp20.000 per toples.
Dalam satu kali produksi, tahu seharga Rp5.000 dapat menghasilkan lima toples peyek, sehingga omzet mencapai Rp100.000.
Jika produksi dilakukan setiap hari, penjual bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp7 juta sebulan, bahkan lebih, tergantung permintaan.
Inovasi Rasa
Selain rasa original, peyek tahu dapat dikreasikan dengan tambahan bumbu seperti balado, keju, atau daun jeruk goreng untuk menarik lebih banyak konsumen.
Bumbu basah juga dapat digunakan untuk menciptakan variasi rasa seperti basreng (baso goreng) yang sedang tren.***