Brebes diharapkan menjadi penghasil garam terbaik ditengah-tengah kanyataan garam lokal yang selama ini masih kalah saing dengan garam impor karena kualitasnya dinilai lebih baik.
BREBES – Kabupaten Brebes diharapkan menjadi salah satu penghasil produsen garam terbaik sehingga mampu menembus kebutuhan industri.
Dengan banyaknya daerah penghasil garam berkualitas dengan sendirinya impor garam tidak dilakukan lagi.
Selama ini, impor garam masih marak terjadi. Kondisi ini menyebabkan harga garam lokal merosot.
Merosotnya harga garam lokal karena masyarakat lebih memilih garam impor.
Garam impor masih dianggap lebih berkualitas dibanding garam lokal.
Untuk meningkatkan kualitas garam lokal, pemerintah melakukan berbagai terobosan, salah satunya membuat unit pengolahan garam atau washing plant.
Washing plant akan dibangun di Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
“Bagaimana tidak ada impor, jika kualitas garam lokal masih dianggap kurang baik. Mudah-mudahan tersedianya Washing Plant mampu meningkatkan kualitas garam lokal dan menekan laju impor garam lagi,” kata Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretaris Kabinet Agustina Murbaningsih di sela peresmian dan serah terima Washing Plant Desa Pesantunan, Brebes, Selasa (22/12/2020).
Bantuan diserahkan Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut TB Haeru kepada Koperasi Mekar Sari Sejahtera. Dan disaksikan Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretaris Kabinet Agustina Murbaningsih, Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH serta tamu undangan lainya.
Dengan adanya unit pengolahan garam diharapkan garam yang dihasilkan semakin baik yang pada akhirnya mampu bersaing dipasaran.
Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut TB Haeru mengatakan, bantuan pengolahan garam hanyalah stimulus atau rangsangan untuk meningkatkan kualitas garam.
“Nantinya, akan muncul pemikiran sinergi untuk mewujudkan peningkatan kualitas dan produksifitas garam lokal,” kata Haeru.
Haeru menambahkan, Sinergi harus dibangun antara petani garam melalui Koprasi dan Pemerintah Kabupaten Brebes.
Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH mewakili Pemerintah Kabupaten Brebes mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Narjo yakin, garam Brebes yang didukung program Pugar mampu menjawab persoalan garam nasional, menuju swasembada garam nasional.
Narjo menjelaskan, Kabupaten Brebes memiliki potensi lahan tambak garam seluas 1.176 hektar. Didukung, petambak garam sejumlah 658 orang dan 5 Koperasi Garam.
Pada 2019 lalu produksi garam sebesar 49.574,45 ton dengan produktifitas 81,8 ton/hektar. Namun, 2020 turun menjadi 24,10 ton akibat kemarau basah, harga rendah dan serapan industri juga rendah.
Peresmian diisi juga dialog dengan paa petani garam dan penanaman Mangrove secara simbolis di area Mangrovesari Pandansari Brebes. Tampak ikut menanam bibit Mangrove Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut TB Haeru, Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretaris Kabinet Agustina Murbaningsih, dan Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH. [*]