SLAWI – Guru asal Tegal, Jawa Tengah dikabarkan menjadi korban kecelakaan Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu.
Guru yang sehari-hari mengajar di SMK Negeri 3 Pontianak, Kalimantan tersebut bernama lengkap Panca Widia Nursanti.
Dugaan turut menjadi korban karena namanya tercantum dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Wiwi, panggilan akrab sang guru menjadi menaiki pesawat naas tersebut saat hendak pulang ke Pontianak setelah menengok ibunya Sri Lungdiati (70) di Kabupaten Tegal.
Wiwi diketahui telah berada selama dua pekan di rumah orang tuanya di Desa Surokidul, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal.
Kakak Wiwi, Nur Eka menjelaskan, korban tiba di Surokidul pada 10 Januari 2021 lalu tanpa anak dan suaminya.
“Anak dan suaminya tetap berada di Pontianak, tidak ikut ke Tegal,” jelas Nur.
Nur mengungkapkan, keluarga di Tegal baru mengetahui bahwa Wiwi menjadi korban pesawat Sriwijaya Air setelah Suaminya menelfon.
“Suaminya pertama tanya memastikan pesawat yang dinaiki apa benar Sriwijaya. Setelah itu memberi tahu ini ada kabar pesawatnya jatuh,” ungkap Nur.
Kabar tersebut sontak membuat syok keluarga Widia di Tegal. Perempuan yang biasa dipanggil Wiwi itu terakhir kali memberi kabar Sabtu pagi (9/1/2021).
“Dari Tegal berangkat ke bandara naik travel Jumat malam 8 Januari 2021. Terus paginya jam 6 memberi kabar lewat WhatsApp sudah sampai di bandara. Itu terakhir komunikasi,” tutur Nur Sedih.
Nur mengatakan keluarga di Tegal dan Pontianak terus menanti perkembangan upaya pencarian yang sedang dilakukan pemerintah. Dia berharap jasad adiknya bisa ditemukan.
“Kalau misal tidak selamat semoga dilapangkan jalannnya. Niatnya pulang kan baik, menengok ibunya. Ibu habis ditengok juga kondisinya sudah lebih baik,” ujarnya. (*)