tutup / scroll untuk melanjutkan
Info Pemda

DLH Brebes Luncurkan Program “Bestie”, Ubah Sampah Jadi Energi dan Rupiah

Avatar photo
×

DLH Brebes Luncurkan Program “Bestie”, Ubah Sampah Jadi Energi dan Rupiah

Sebarkan artikel ini
iklan

Portal Pantura, Brebes – Tumpukan sampah di sungai dan lahan kosong bakal segera diatasi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Brebes memperkenalkan terobosan baru: Program Bestie (Balai Edukasi Sampah Terintegrasi).

Program ini disosialisasikan dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah di Pendopo 2 Bumiayu, Rabu (29/10/2025). Hadir 41 peserta dari kepala desa, BPD, dan pengelola sampah di Kecamatan Bumiayu, Tonjong, serta Paguyangan.

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN
iklan iklan
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN

Brebes Dapat Sanksi dari Kementerian

Indriyani, Kepala DLH Brebes, mengungkap fakta mengejutkan. Brebes termasuk 243 daerah yang disanksi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penyebabnya? Masih pakai sistem open dumping—metode buang sampah terbuka yang mencemari udara, tanah, dan air.

“Masyarakat masih menganggap sampah urusan pemerintah. Padahal tanggung jawab utama ada di setiap individu,” tegas Indriyani.

Data DLH mencatat, timbulan sampah Brebes mencapai 1.300 ton per hari. Yang terangkut ke TPA? Cuma 300 ton. Sisanya? Tercecer mencemari lingkungan.

Bestie: Dari Beban Jadi Berkah

Program Bestie hadir sebagai solusi. Bukan sekadar tempat sampah, tapi wadah edukasi mengubah pola pikir masyarakat.

“Sampah bukan lagi beban, tapi sumber daya yang punya nilai ekonomi,” ujar Indriyani.

DLH menargetkan kolaborasi lintas sektor—pemerintah, kampus, dan industri. Tujuannya? Menjadikan Brebes pelopor pengelolaan sampah terintegrasi di Jawa Tengah.

Profesor UMUS: Kunci Ada di Perilaku

Prof. Dr. Pranoto dari Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) turut membedah konsep pengelolaan sampah berbasis energi terbarukan.

Guru Besar Biomolekul ini berkolaborasi dengan Universitas Airlangga Surabaya. Menurutnya, teknologi bukan segalanya.

“Selama pola pikir belum berubah, sampah tetap masalah. Padahal kalau diolah benar, sampah bisa jadi energi dan sumber ekonomi,” katanya.

Pendekatan biogas jadi andalan. Sampah organik diubah jadi energi ramah lingkungan. Bukan sekadar tangani limbah, tapi transformasi menuju ekonomi hijau.

Model ESEM_UMUS: Inovasi Ganda

Untuk desa terpencil, dikembangkan model EDU-SEMESTA UMUS (ESEM_UMUS). Sistem ini berbasis karakter lokal dan potensi ekonomi desa.

Ada dua inovasi utama:

Pertama, PAS-PROBIOTIK untuk sampah organik. Teknologi probiotik mengubah sampah jadi pakan ternak dan pupuk organik. Ramah lingkungan, hemat biaya.

Kedua, konversi plastik jadi BBM. Sampah plastik diolah menjadi bahan bakar setara Pertalite. Ini yang paling revolusioner—sampah jadi energi alternatif.

“Bukan cuma mengatasi limbah, tapi memperkuat kemandirian energi lokal,” tambah Prof. Pranoto.

Desa Dukuhjeruk Jadi Percontohan

Program percontohan ESEM_UMUS dimulai di Desa Dukuhjeruk, Kecamatan Banjarharjo. Ini langkah awal menuju Brebes bebas sampah dan mandiri energi.

Jika berhasil, model ini akan direplikasi ke desa-desa lain. Target jangka panjang: seluruh Brebes punya sistem pengelolaan sampah terpadu.

Optimisme Brebes Ramah Lingkungan

Dengan Program Bestie dan dukungan akademisi, DLH Brebes optimistis menciptakan ekosistem pengelolaan sampah berkelanjutan.

“Kalau setiap warga ikut berperan, sampah bisa jadi berkah. Brebes bisa jadi contoh daerah ramah lingkungan di Jawa Tengah,” pungkas Indriyani.

Kini bola ada di tangan masyarakat. Siap mengubah sampah jadi rupiah?.***

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

Top