tutup / scroll untuk melanjutkan
Banner
News Plus

Partisipasi Pemilih di Pilkada Brebes 2024 Rendah, Apa Penyebabnya?

Avatar photo
×

Partisipasi Pemilih di Pilkada Brebes 2024 Rendah, Apa Penyebabnya?

Sebarkan artikel ini
Suasana rekapitilasi penghitungan suara Pilkada 2024 KPU Brebes. (Portal Pantura/Yudhi Prasetyo)
Suasana rekapitilasi penghitungan suara Pilkada 2024 KPU Brebes. (Portal Pantura/Yudhi Prasetyo)
iklan

Portal Pantura, Brebes – Komisi Pemilihan Umum () Kabupaten Brebes telah menyelesaikan rapat pleno terbuka untuk rekapitulasi hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub Jateng) serta Pemilihan Brebes (Pilbup Brebes).

Acara ini berlangsung selama dua hari dan ditutup pada Rabu 4 Desember 2024 di Hotel Dedy Jaya Brebes.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Hasil Pilgub

Dalam Pilgub Jateng, pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara mayoritas sebesar 516.749 suara atau 62,93 persen.

Mereka berhasil mengungguli pasangan Andika Perkasa-Hendar Prihadi yang memperoleh 304.346 suara, setara dengan 37,07 persen.

Kemenangan ini menandai dominasi Luthfi-Yasin di Brebes sebagai salah satu basis pemilih di .

Pilbup Brebes: Menang Melawan Kolom Kosong

Di tingkat lokal, pasangan Widya Kusuma- meraih kemenangan dalam Pilbup Brebes dengan memperoleh 503.719 suara atau 59,60 persen.

Pasangan ini mengalahkan “kolom kosong”, yang mencerminkan pilihan tidak ada calon lain, yang mendapatkan 341.407 suara atau 40,40 persen.

Kemenangan melawan kolom kosong menunjukkan dukungan signifikan dari masyarakat Brebes terhadap pasangan ini, meskipun tidak lepas dari tantangan partisipasi pemilih yang rendah.

Tingkat Partisipasi Rendah

Salah satu sorotan dalam ini adalah rendahnya tingkat partisipasi pemilih.

Dari total 1.519.562 warga yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), hanya 58 persen yang menggunakan hak pilihnya.

Angka ini dianggap jauh di bawah ekspektasi, mengingat pentingnya pesta demokrasi ini.

Ketua Brebes, Manja Lestari Damanik, mengungkapkan bahwa banyak warga Brebes yang tidak memberikan suara karena berada di luar daerah.

“Sebagian besar warga yang merantau tidak kembali untuk memberikan suara mereka,” ujarnya.

Meskipun proses rekapitulasi berjalan lancar, rendahnya partisipasi menjadi pekerjaan rumah bagi penyelenggara pemilu ke depannya.

Tantangan Sosialisasi Pemilu

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu () Brebes, Trio Pahlevi, menyoroti aspek lain yang turut berkontribusi terhadap rendahnya partisipasi.

Menurutnya, kurangnya sosialisasi yang masif dan efektif menjadi salah satu faktor utama.

“Meski berbagai upaya sudah dilakukan, pelibatan masyarakat dalam setiap tahapan pemilihan perlu lebih dimaksimalkan di masa mendatang,” katanya.

Trio juga menambahkan bahwa pembelajaran dari ini dapat menjadi pijakan untuk memperbaiki sistem pelibatan warga dalam proses pemilu.

Edukasi pemilih, terutama bagi masyarakat yang kurang terjangkau, perlu menjadi prioritas agar kehadiran warga dalam pemilu meningkat.

Tahapan Selanjutnya

Setelah proses rekapitulasi selesai di tingkat kabupaten, hasil ini akan disampaikan ke untuk dilakukan rekapitulasi tingkat provinsi.

Tahapan berikutnya mencakup penetapan resmi hasil pemilu dan persiapan pelantikan pasangan calon terpilih.

Proses ini berjalan tanpa kendala besar, menurut pantauan baik dari pihak maupun .

Namun, tantangan partisipasi pemilih tetap menjadi perhatian serius yang harus ditangani dalam mendatang.

Refleksi dan Harapan

Meski pasangan calon pemenang telah ditetapkan, rendahnya partisipasi pemilih menunjukkan adanya ruang besar untuk perbaikan dalam penyelenggaraan pemilu.

Di satu sisi, kemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan Widya Kusuma- menjadi bukti kepercayaan masyarakat
terhadap kepemimpinan mereka.

Namun, di sisi lain, angka partisipasi yang rendah mencerminkan tantangan dalam membangun kesadaran warga akan pentingnya berkontribusi dalam demokrasi.

Ke depan, dan Bawaslu diharapkan dapat memperbaiki strategi sosialisasi, meningkatkan aksesibilitas pemilu bagi perantau, dan memperkuat pendidikan politik untuk seluruh lapisan masyarakat.

Dengan begitu, pelaksanaan pemilu yang lebih inklusif dan partisipatif dapat tercapai.***

Banner
Baca berita Portal Pantura lebih cepat di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

Banner