Portal Pantura, Brebes – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Brebes telah menyelesaikan rapat pleno terbuka untuk rekapitulasi hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Brebes (Pilbup Brebes).
Acara ini berlangsung selama dua hari dan ditutup pada Rabu 4 Desember 2024 di Hotel Dedy Jaya Brebes.
Hasil Pilgub Jawa Tengah
Dalam Pilgub Jateng, pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin keluar sebagai pemenang dengan perolehan suara mayoritas sebesar 516.749 suara atau 62,93 persen.
Mereka berhasil mengungguli pasangan Andika Perkasa-Hendar Prihadi yang memperoleh 304.346 suara, setara dengan 37,07 persen.
Kemenangan ini menandai dominasi Luthfi-Yasin di Brebes sebagai salah satu basis pemilih di Jawa Tengah.
Pilbup Brebes: Menang Melawan Kolom Kosong
Di tingkat lokal, pasangan Paramitha Widya Kusuma-Wurja meraih kemenangan dalam Pilbup Brebes dengan memperoleh 503.719 suara atau 59,60 persen.
Pasangan ini mengalahkan “kolom kosong”, yang mencerminkan pilihan tidak ada calon lain, yang mendapatkan 341.407 suara atau 40,40 persen.
Kemenangan melawan kolom kosong menunjukkan dukungan signifikan dari masyarakat Brebes terhadap pasangan ini, meskipun tidak lepas dari tantangan partisipasi pemilih yang rendah.
Tingkat Partisipasi Rendah
Salah satu sorotan dalam Pilkada ini adalah rendahnya tingkat partisipasi pemilih.
Dari total 1.519.562 warga yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), hanya 58 persen yang menggunakan hak pilihnya.
Angka ini dianggap jauh di bawah ekspektasi, mengingat pentingnya pesta demokrasi ini.
Ketua KPU Brebes, Manja Lestari Damanik, mengungkapkan bahwa banyak warga Brebes yang tidak memberikan suara karena berada di luar daerah.
“Sebagian besar warga yang merantau tidak kembali untuk memberikan suara mereka,” ujarnya.
Meskipun proses rekapitulasi berjalan lancar, rendahnya partisipasi menjadi pekerjaan rumah bagi penyelenggara pemilu ke depannya.
Tantangan Sosialisasi Pemilu
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Brebes, Trio Pahlevi, menyoroti aspek lain yang turut berkontribusi terhadap rendahnya partisipasi.
Menurutnya, kurangnya sosialisasi yang masif dan efektif menjadi salah satu faktor utama.
“Meski berbagai upaya sudah dilakukan, pelibatan masyarakat dalam setiap tahapan pemilihan perlu lebih dimaksimalkan di masa mendatang,” katanya.
Trio juga menambahkan bahwa pembelajaran dari Pilkada ini dapat menjadi pijakan untuk memperbaiki sistem pelibatan warga dalam proses pemilu.
Edukasi pemilih, terutama bagi masyarakat yang kurang terjangkau, perlu menjadi prioritas agar kehadiran warga dalam pemilu meningkat.
Tahapan Selanjutnya
Setelah proses rekapitulasi selesai di tingkat kabupaten, hasil ini akan disampaikan ke KPU Jawa Tengah untuk dilakukan rekapitulasi tingkat provinsi.
Tahapan berikutnya mencakup penetapan resmi hasil pemilu dan persiapan pelantikan pasangan calon terpilih.
Proses Pilkada ini berjalan tanpa kendala besar, menurut pantauan baik dari pihak KPU maupun Bawaslu.
Namun, tantangan partisipasi pemilih tetap menjadi perhatian serius yang harus ditangani dalam Pilkada mendatang.
Refleksi dan Harapan
Meski pasangan calon pemenang telah ditetapkan, rendahnya partisipasi pemilih menunjukkan adanya ruang besar untuk perbaikan dalam penyelenggaraan pemilu.
Di satu sisi, kemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan Paramitha Widya Kusuma-Wurja menjadi bukti kepercayaan masyarakat
terhadap kepemimpinan mereka.
Namun, di sisi lain, angka partisipasi yang rendah mencerminkan tantangan dalam membangun kesadaran warga akan pentingnya berkontribusi dalam demokrasi.
Ke depan, KPU dan Bawaslu diharapkan dapat memperbaiki strategi sosialisasi, meningkatkan aksesibilitas pemilu bagi perantau, dan memperkuat pendidikan politik untuk seluruh lapisan masyarakat.
Dengan begitu, pelaksanaan pemilu yang lebih inklusif dan partisipatif dapat tercapai.***