tutup / scroll untuk melanjutkan
Banner
News Plus

Pengelolaan Sampah di Desa Kajen, Margoyoso: Langkah Nyata Menuju Kebersihan dan Keberlanjutan

×

Pengelolaan Sampah di Desa Kajen, Margoyoso: Langkah Nyata Menuju Kebersihan dan Keberlanjutan

Sebarkan artikel ini

Penulis: Shella Roslina

iklan

Portal Pantura, Kebersihan merupakan salah satu indikator utama kesejahteraan dan kesehatan suatu masyarakat.

Di desa yang padat penduduk seperti Desa , Margoyoso, Kabupaten , persoalan sampah telah menjadi isu serius yang menuntut perhatian mendalam.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
iklan iklan
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Dengan luas wilayah sekitar 70 hektare dan populasi lebih dari 4.200 jiwa, ditambah keberadaan puluhan pondok pesantren serta beberapa sekolah yang jumlah totalnya mencapai 10 ribu jiwa, volume sampah yang dihasilkan pun tidaklah kecil.

Sampah yang dihasilkan berasal dari berbagai sumber, termasuk rumah tangga, pondok pesantren, pabrik, pedagang, dan wisatawan.

Namun, sistem pengelolaan sampah di Desa masih jauh dari ideal. Saat ini, hanya sekitar 60% sampah yang dapat diolah, sementara sisanya dibuang langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA) atau dibiarkan mencemari lingkungan.

Banyak warga yang masih menggunakan cara tradisional seperti membakar sampah atau membuangnya ke sungai.

Akibatnya, beberapa sungai di Desa tersumbat, berbau tidak sedap, dan rawan menyebabkan banjir.

Kondisi ini tidak hanya menciptakan masalah lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat sekitar.

Inisiatif “RESIK APIK”: Mengubah Sampah Menjadi Peluang

Untuk menjawab tantangan ini, sekelompok pemuda peduli lingkungan yang tergabung dalam komunitas “RESIK APIK” berupaya menciptakan solusi komprehensif.

Dengan visi menjadikan Desa sebagai kawasan yang bersih, ramah lingkungan, dan sehat, mereka mengembangkan berbagai inovasi dalam pengelolaan sampah.

Beberapa langkah konkret yang dilakukan meliputi pendirian bank sampah, layanan pengangkutan sampah, dan Tempat Pengolahan Sampah dengan Prinsip 3R (), yakni Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang).

Komunitas ini juga menghasilkan pupuk dari sampah organik serta memanfaatkan limbah anorganik untuk membuat kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

Seluruh kegiatan ini dikelola secara profesional melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa .

Langkah awal yang dilakukan adalah merencanakan metode pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Tim “RESIK APIK” melakukan studi banding ke daerah lain, seperti Wonogiri, untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengelolaan sampah.

Mereka juga memberikan pelatihan kepada masyarakat tentang teknik pengolahan sampah, termasuk cara membuat pupuk kompos dari limbah organik.

Selain itu, komunitas ini menjalin kerja sama dengan lembaga pendidikan dan kelompok masyarakat untuk memperluas dampak program ini.

Hasil dan Dampak Positif

Melalui upaya kolaboratif ini, Desa kini telah meraih berbagai pencapaian signifikan.

Program layanan pengangkutan sampah yang awalnya berskala kecil berkembang menjadi bank sampah yang menjadi contoh terbaik di Kabupaten .

Bank sampah ini tidak hanya membantu mengurangi polusi lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi warga setempat.

Produk-produk unggulan yang dihasilkan, seperti kompos cair dan padat, serta kerajinan tangan dari limbah daur ulang, memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat.

Inovasi ini juga memungkinkan warga untuk memiliki tabungan tambahan dari hasil pengelolaan sampah.

Lingkungan Desa pun kini terlihat jauh lebih bersih, dengan berkurangnya sampah plastik dan kemasan yang berserakan.

Program ini menjadi bukti bahwa kebersihan tidak hanya memberikan manfaat kesehatan dan lingkungan, tetapi juga membawa dampak sosial dan ekonomi yang positif.

Kebersihan Sebagai Bagian dari Keimanan

Dalam konteks keagamaan, program ini juga sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya kebersihan.

Hadis Rasulullah SAW menyatakan, “Kebersihan adalah sebagian dari iman” (HR. Muslim: 328).

Inspirasi ini menjadi pendorong bagi masyarakat Desa untuk terus menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari ibadah sehari-hari.

Desa adalah contoh nyata bagaimana kerja sama masyarakat, inovasi, dan kepedulian lingkungan dapat mengubah tantangan menjadi peluang.

Melalui program “RESIK APIK” dan dukungan dari BUMDes, pengelolaan sampah yang sebelumnya menjadi masalah besar kini telah menjadi solusi yang berkelanjutan.

Tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi program ini juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan komitmen yang kuat, Desa telah berhasil mengatasi permasalahan sampah dan menjadi teladan bagi desa-desa lain.

Keberhasilan ini membuktikan bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil yang konsisten dan kolaborasi antara berbagai pihak.

Kini, Desa bisa menikmati lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk ditinggali.***

Banner
Baca berita Portal Pantura lebih cepat di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

Banner