Open Donasi 1
tutup / scroll untuk melanjutkan
ADV :  
 
Ragam

Pernah Diteliti Tahun 2008, Candi Gong Situs Cagar Budaya Desa Sidamulya Tegal Menanti Restorasi

Avatar photo
×

Pernah Diteliti Tahun 2008, Candi Gong Situs Cagar Budaya Desa Sidamulya Tegal Menanti Restorasi

Sebarkan artikel ini
iklan

Portal Pantura, Tegal –   Yoni di atas tumpukan Batu Bata berukuran 30 x 20 Cm ditengah pematang sawah lahan milik Pemerintahan Desa Sidamulya jadi catatan sejarah masa peradaban Hindu – Buddha di Kabupaten Tegal.

Desa Sidamulya merupakan  wilayah desa berada Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal dan letak Cagar Budaya Candi Gong terletak di bagian selatan Desa Sidamulya di area yang dikelilingi sawah.

IKLAN :  
 

Bahkan kabarnya pada tahun 2008 pernah dilakukan penelitian hingga ditemukannya Arca bernilai sejarah yang kini berada di museum sekolah perpustakaan Kota Slawi Kabupaten Tegal.

Dijelaskan Slamet Haryanto biasa disapa dengan Slamet Gelang penggiat dan aktivis situs dan Cagar Budaya Kabupaten Tegal mengakui bahwa Candi Gong pada tahun 2008 pernah didatangi peneliti sejarah dan arkeolog.

“Dahulu tahun 2008 pernah diteliti dan bahkan dalam penelitian ditemukan pula batu bata berukir serta Arca dan Arca itu disimpan di museum sekolah dan ada batu bata dengan relief di bawa ke Perancis untuk diteliti ” jelasnya.

Slamet Gelang aktivis dan pengiat sejarah dan situs saat melakukan pendataan di dampingi Kepala Desa diarea Cagar Budaya menerangkan bila Candi Gong ini memiliki struktur bangunan dan keberadaan Yoni merupakan puncak Candi Gong.

Kepada Media, Senin 10 Juni 2024 Slamet Gelang menuturkan bahwa Candi Gong di Desa Sidamulya Kabupaten Tegal memiliki 3 Lapis Struktur bangunan diantaranya, BURLOKA, SUARLOKA serta Puncak /Utama NIRLOKA (struktur paling utama).

IKLAN :  
iklan  

“Saya berharap dengan adanya penelitian pada tahun 2008 dan saat ini bersama Kepala Desa bisa menjadikan Candi Gong dilakukan Restorasi agar Cagar Budaya ini tidak hilang dan menjadi edukasi bagi generasi di masa mendatang” ujarnya.

Usut Punya Usut konon disebut dengan nama Candi Gong berawal karena diarea tersebut menurut cerita masyarakat kerap terdengar suara Gong mengiring alunan Gamelan Jawa sehingga warga masyarakat menyebutnya dengan nama Candi Gong.

Hal ini juga dikuatkan oleh Kepala Desa Sidamulya Muhamad Kodri yang juga hadir bersama jajarannya dalam kelanjutan akan pendataan Candi Gong yang berada tak jauh dari aliran sungai Pagerwangi.

“Dahulu di lokasi ini kerap terdengar alunan gamelan dengan Gong bahkan konon Gong tersebut berbahan Emas dan kemudian warga menyebutnya lokasi ini Candi Gong” ujar Muhamad Kodri Kepala Desa Sidamulya Kabupaten Tegal.

Dirinya berharap Cagar Budaya Situs Candi Gong dapat dilakukan restorasi agar tidak punah dan menjadi edukasi bagi warga masyarakat Desa Sidamulya yang sebagian besar penduduknya merupakan pindahan dari wilayah Cacaban kala itu.

Sedangkan Slamet Gelang aktivis dan penggiat Cagar Budaya dan Situs Purbakal menambahkan bahwa dari hasil pendataan area Candi Gong terdapat batu bata bak sebuah candi dengan ukuran besar serta corak berbeda yakni panjang 30 lebar 20 ketebalan 8 Cm.

“Kami berharap Candi Gong di Sidamulya ini dapat segera direkomendasikan ke balai cagar budaya dan puslitbang arkeologi Jakarta untuk dilakukan restorasi.” terang Slamet Gelang.

Untuk di ketahui Restorasi merupakan tindakan yang langsung diterapkan pada satu koleksi bertujuan meningkatkan apresiasi, pemahaman, pemanfaatannya melalui perbaikan.***

 

 

 

 

 

Dukung kami agar lebih baik. KLIK DI SINI

Dilarang mengambil dan atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk tujuan komersil tanpa seizin redaksi.

Ikuti Portal Pantura di WhatsApp KLIK DI DI SINI Atau Telegram:KLIK DI SINI

Eksplorasi konten lain dari Portal Pantura

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca