Pemkab Brebes Siapkan Dua Lokasi Relokasi Warga Terdampak Tanah Gerak Sirampog
Portal Pantura, Brebes – Pemerintah Kabupaten Brebes tengah menyiapkan dua bidang lahan sebagai lokasi relokasi warga terdampak bencana tanah gerak di Desa Sirampog, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kedua lahan tersebut berlokasi di Desa Buniwah dan Desa Manggis yang masih berada di kecamatan yang sama.
Kepala Desa Mendala, Muhamad Basori, mengungkapkan bahwa lahan-lahan tersebut merupakan hasil usulan dari kelompok masyarakat (pokmas) setempat yang secara mandiri mencari lokasi aman untuk relokasi.
“Usulan lahan ini berasal dari pokmas. Mereka yang turun langsung ke lapangan untuk mencari lahan yang dinilai cocok untuk relokasi,” ujar Basori kepada awak media, Selasa 22 April 2025.
Lahan relokasi ini nantinya diperuntukkan bagi warga yang rumahnya rusak parah atau tidak bisa dihuni akibat pergerakan tanah. Berdasarkan data sementara, sebanyak 124 keluarga telah terdata sebagai calon penerima relokasi. Namun, jumlah ini masih bisa berubah seiring dengan potensi pergerakan tanah yang belum sepenuhnya berhenti.
“Keluarga yang akan direlokasi ini merupakan korban langsung tanah gerak. Rumah mereka rata-rata rusak berat dan tidak layak dihuni,” jelas Basori.
Menunggu Hasil Kajian Geologi
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Kabupaten Brebes, Dani Asmoro, menegaskan bahwa sebelum digunakan sebagai lokasi relokasi, kedua bidang lahan tersebut harus melalui kajian teknis dari Badan Geologi.
“Badan Geologi dijadwalkan akan melakukan survei dan kajian terhadap kedua lokasi besok. Jika hasilnya menyatakan lahan tersebut layak, maka akan segera diproses sebagai lokasi relokasi. Namun jika dinilai tidak aman, pokmas diminta untuk mencari alternatif lokasi lain,” terang Dani.
Menurut Dani, lahan yang disiapkan di Desa Buniwah memiliki luas sekitar 16.000 meter persegi, sementara di Desa Manggis seluas 9.000 meter persegi. Keduanya merupakan lahan milik warga yang disediakan secara swadaya oleh masyarakat terdampak melalui pokmas.