tutup / scroll untuk melanjutkan
iklan
Seleb

Kenapa 2 Selebritas Ternama Justru Kalah di Pilkada Jateng 2024?

Mas Pras
×

Kenapa 2 Selebritas Ternama Justru Kalah di Pilkada Jateng 2024?

Sebarkan artikel ini
Viky Prasetyo. (Isntagram VikyPrasetyo777)
Viky Prasetyo. (Isntagram VikyPrasetyo777)

Portal Pantura – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di 2024 mencatat kekalahan 2 selebritas yang turut maju sebagai kandidat.

Vicky Shu, penyanyi yang dikenal lewat kariernya di dunia hiburan, gagal di Pilkada Cilacap.

⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️
⬇️ SCROLL UNTUK MELANJUTKAN ⬇️

Hal serupa dialami Vicky Prasetyo, yang kalah dalam kontestasi Pilkada Pemalang.

Kedua figur ini tidak mampu mengungguli lawan-lawan politik mereka dalam proses pemungutan suara.

Hasil Sementara Pilkada Cilacap

Di Kabupaten Cilacap, Vicky Shu maju sebagai calon wakil bupati mendampingi mantan Sekda Cilacap, Awaluddin Muuri, dengan nomor urut 4.

Berdasarkan data real count sementara dari Desk Pilkada Pemkab Cilacap, pasangan ini memperoleh 33,5% suara dari total 66,56% suara yang telah masuk hingga Rabu 27 November 2024, pukul 22.22 WIB.

Pasangan nomor urut 3, Syamsul Auliya Rachman dan Ammy Amalia Fatma Surya, unggul dengan perolehan sementara 41,64% suara.

Sementara itu, dua pasangan lainnya, Imam Tobroni-Mochammad Sonhaji Imron (nomor urut 2) dan Setyo Budi Wibowo-Fahrur Rozi (nomor urut 1), masing-masing meraih 12,81% dan 7,17% suara.

Data ini dihimpun melalui situs resmi Pilkada Cilacap.

iklan

Dalam pemungutan suara ini, dari total suara masuk sebanyak 994.790, sekitar 4,88% di antaranya dinyatakan tidak sah.

Rekapitulasi hasil secara resmi masih akan berlangsung. Menurut Komisioner KPU Cilacap, M. Mughni, tahapan saat ini masih berada di tingkat kecamatan, dengan rencana rekapitulasi di kabupaten dijadwalkan pada 3-4 Desember 2024.

Ucapan Terima Kasih dari Vicky Shu

Menanggapi hasil sementara, Vicky Shu menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendukungnya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @vickyshu.

Dalam pernyataannya, ia mengucapkan penghargaan atas dukungan tim dan masyarakat yang telah memilih pasangan Awaluddin-Vicky.

“Kami atas nama tim mohon maaf apabila selama kampanye terdapat kekurangan. Perjuangan untuk Cilacap tidak berhenti di sini,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap berkontribusi demi kemajuan daerah.

Kekalahan Vicky Prasetyo di Pilkada Pemalang

Di Pemalang, Vicky Prasetyo yang berpasangan dengan Suwendi sebagai calon bupati dan wakil bupati dengan nomor urut 1 juga mengalami kekalahan.

Berdasarkan hasil quick count, pasangan ini kalah dari dua lawan mereka, yaitu pasangan Mansur Hidayat-Bobby Dewantara (nomor urut 2) dan Anom Widiyantoro-Nurkholes (nomor urut 3).

Dalam unggahan di akun Instagramnya, @vickyprasetyo777, Vicky menyampaikan rasa kecewa atas kekalahan ini.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pendukungnya dan menyoroti peran politik uang dalam Pilkada.

“Program dan ketulusan akan dikalahkan oleh uang. Inilah politik, dan saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengubahnya,” tulis Vicky.

Ia juga menyampaikan rasa sedih karena harus meninggalkan masyarakat Pemalang yang telah memberikan dukungan kepadanya.

Unggahan tersebut mendapat perhatian luas, dengan lebih dari 12 ribu tanda suka dan ribuan komentar dari warganet.

Beberapa netizen memberikan dukungan, sementara yang lain mengomentari kekalahan Vicky dengan nada simpatik.

Dinamika Politik dan Pesan dari Kekalahan

Kekalahan dua selebritas ini menyoroti tantangan yang dihadapi figur publik dalam beralih ke dunia politik.

Meski memiliki popularitas tinggi, keduanya tampak kesulitan mengimbangi dinamika politik lokal yang lebih kompleks.

Faktor-faktor seperti program kerja, pengalaman birokrasi, hingga isu politik uang menjadi sorotan dalam Pilkada tahun ini.

Vicky Shu dan Vicky Prasetyo, meskipun kalah, menunjukkan semangat kompetisi yang patut diapresiasi.

Keduanya juga menyampaikan pesan untuk terus berkontribusi bagi daerah mereka, meskipun tidak terpilih sebagai pemimpin daerah.

Ini menjadi pengingat bahwa politik adalah arena kerja sama dan dedikasi, tidak hanya kompetisi semata.

Tahapan rekapitulasi suara di kedua daerah ini akan tetap menjadi perhatian publik hingga hasil resmi diumumkan.

Dengan selesainya proses ini, masyarakat berharap para pemimpin terpilih dapat menjalankan amanah dengan baik demi kemajuan daerah masing-masing.***

Halaman:
Don`t copy text!