SLAWI – Simulasi penanganan virus corona digelar di RSUD dokter Soesilo Slawi. Simulasi ini untuk kesiapsiagaan pasien virus corona. Saat simulasi, adegan dibuat seperti kejadian nyata.
Digambarkan, seorang pria datang diantar keluarganya ke ruang IGD dengan gejala mirip terjangkit Covid-19, yakni batuk-batu disertai deman tinggi, tenggorokan sakit dan sesak nafas.
Pasien itu langsung ditangani dua petugas medis yang memakai pakain khusus, menutup seluruh badan dan wajah. Pasien berinisial S tersebut langsung dimasukan ke ruang isolasi guna pemeriksaan awal yang meliputo suhu tubuh, keluhan sesak nafas dan batuk.
Selain pemeriksaan klinis tadi, pasien juga ditanya apakah ada riwayat bepergian ke luar negara-negara bersiko atau tidak. Setelah itu dilakukan pemeriksaan dan cek laboratorium, radiologi, pengambilan sampel swap tenggorokan kemudian aka dikirim ke Kementerian Kesehatan untuk menentukan diagnosa pastinya.
Simulasi ini dilakukan untuk melatih kesiapan dan kesigapan tim medis jika terdapat pasien terindikasi Covid-19, sehingga penanganannya sesuai prosedur.
Direktur RSUD Dokter Soeselo, Guntur Muhammad Taqwin, mengatakan, dibutuhkan waktu kurang lebih tiga hari untuk menentukan pasien terjangkit Covid-19 atau tidak.
“Kurang lebih tiga hari ya. Karena proses diagnosanya kan melewati pemeriksaan laboratorium di kementerian kesehatan. Karena semua harus dikirim kesana,” tandas Guntur.
RSUD Dokter Soeselo sendiri telah menyiapkan empat ruang isolasi untuk mengantisipasi jika terdapat pasien Covid-19. Selain itu, sejumlah tenaga medis juga akan diikutkan pelatihan khusus penanganan Covid-19.
“Kebetulan hari ini (Rabu, 04/03/2020) Tim medis khusus penanganan Corona, dapat undangan untuk workshop, untuk penanganan terbaru ya untuk Covid-19 ini,” pungkas Guntur. (Kw)
Judul berita diatas: Simulasi penanganan virus corona digelar