Portal Pantura, Brebes – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, situasi politik di Tangerang Selatan semakin dinamis. Kabar terbaru menyebutkan bahwa Ahmad Riza Patria, salah satu kandidat calon Wali Kota Tangerang Selatan, telah memutuskan untuk mundur dari kontestasi tersebut.
Langkah Ahmad Riza Patria ini didorong oleh tugas khusus yang diberikan oleh partainya, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Sebagai kader partai, Riza merasa harus menaati keputusan tersebut.
“Saya selama ini patuh, taat, setia, loyal pada partai, pada pimpinan partai, Pak Prabowo, Pak Dasco, Pak Muzani, Pak Hasyim, semuanya pimpinan DPP. Saya selalu patuh dan taat. Jadi, saya akan mendapatkan tugas lain, dan karena itu saya mundur dari Pilwalkot Tangerang Selatan,” ujar Riza dalam sebuah wawancara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.
Mengenal Lebih Dekat Ahmad Riza Patria
Keputusan Riza untuk mundur ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan publik, yang penasaran dengan sosoknya. Berikut profil singkat Ahmad Riza Patria:
Ahmad Riza Patria lahir pada 17 Desember 1969 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ia menjalani pendidikan dasar hingga perguruan tinggi di Jakarta. Untuk pendidikan magister, Riza memilih Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar Master in Business.
Di dunia politik, Riza bukanlah sosok baru. Ia memiliki pengalaman sebagai anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dalam pemilihan legislatif sebelumnya, Riza berhasil masuk ke DPR dengan dukungan 23.991 suara dari daerah pemilihan Jawa Barat V.
Sebagai kader Partai Gerindra, Riza dikenal sebagai sosok yang loyal terhadap partai dan pimpinan-pimpinannya, termasuk Ketua Umum Prabowo Subianto. Loyalitasnya ini terlihat dari berbagai tugas dan posisi yang telah diembannya di bawah bendera partai tersebut.
Tugas Baru untuk Ahmad Riza Patria
Pengunduran diri Riza dari kontestasi Pilkada Tangerang Selatan bukan berarti ia akan berhenti dari dunia politik. Sebaliknya, keputusan ini membuka babak baru dalam karier politiknya, di mana ia diharapkan akan mengambil peran penting sesuai dengan instruksi dari pimpinan partai. Meski belum diungkapkan secara detail, tugas baru ini diyakini terkait dengan strategi partai dalam menyongsong Pilkada 2024 yang akan datang.