Meskipun perjalanan keluar kota telah diperbolehkan lagi, namun tidak begitu berdampak pada peningkatan penumpang bus.
Di terminal Bumiayu, suasana lengang masih menjadi pemandangan sehari-hari. Hanya beberapa bus yang memberangkatkan penumpang. Sementara bus lainya dibiarkan terparkir di dalam area terminal.
Suasana sepi juga terlihat di agen-agen penjualan tiket bus. Bangku antrian yang biasanya penuh diduduki calon penumpang yang akan membeli tiket juga tampak kosong.
Sepinya terminal juga berdampak pada pedagang yang berada di dalam terminal. Penjaga warung banyak yang hanya duduk-duduk saja tanpa aktifitas karena tidak ada pembeli yang datang.
Kepala Terminal Tipe B Bumiayu Bambang S menuturkan, bus bus yang biasa ngetem di terminal Bumiayu hanya memberangkatkan sedikit penumpang.
“Kira-kira hanya sekitar 30 orang per hari yang berangkat dari terminal Bumiayu,” ungkap Bambang.
Sebelum ada pandemi covid-19, penumpang yang berangkat dari terminal Bumiayu sekitar 300 orang per hari.
Bambang juga mengungkapkan, setelah bus diperbolehkan masuk Jakarta kembali tidak mempengaruhi jumlah penumpang yang berangkat dari terminal Bumiayu.
“Kalau yang berangkat dari luar terminal kami tidak bisa mengontrolnya,”kata Bambang.
Cek Suhu Tubuh Calon Penumpang
Cek Suhu Tubuh Calon Penumpang
Meskipun sepi penumpang, namun pihak terminal tetap melakukan pemeriksaan terhadap calon penumpang bus yang akan berangkat dengan melakukan pengecekan suhu tubuh.
Pengecekan suhu tubuh calon penumpang dilakukan saat sebelum bus berangkat.
Keberangkatan bus dari terminal Bumiayu sendiri yakni pada pagi dan malam hari.
Dari selama pengecekan suhu tubuh kepada calon penumpang tidak pernah didapati ada calon penumpang yang suhu tubuhnya mmelebihi 37 derajat celcius.
“Kalau ada calon penumpang yang suhu tubuhnya diatas 37 derajat, kami akan berkoordinasi dengan instansi kesehatan untuk penanganan selanjutnya. (Yd)