Tegal – Sekitar 1000 massa yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tegal menggelar aksi demo menolak disahkannya RUU Omnibus Law atau UU Cipta Lapangan Kerja di depan Gedung DPRD setempat, Kamis (8/10/200).
Unjuk rasa ini sempat ricuh akibat adanya aksi pelemparan batu dan botol kemasan air minum. Akibatnya, tiga orang dikabarkan mengalami luka-luka.
Kericuhan terjadi saat perwakilan pendemo tengah melakukan orasi. Massa pendemo tiba-tiba terlibat saling dorong dengan petugas disusul aksi saling lempar.
Sejumlah Polisi dan pendemo berlarian karena takut terkena sasaran pelemparan. Beruntung kericuan tak berlangsung lama setelah aparat Kepolisian dibantu Korlap aksi dapat menenangkan massa, namun pendemo kembali melanjutkan aksinya dengan menggelar orasi.
“Seharusnya pemerintah serius dan konsentrasi mengatasi Covid-19. Bukan malah mengesahkan RUU omnibus law yang merugikan rakyat,” kata Afif salah seorang Pendemo.
Aksi demo mendapat pengawalan ketat aparat puluhan aparat Kepolisian.
Sejumlah oknum pendemo sempat melakukan tindakan vandalisme dengan mencorat-coret tembok dan tiang gedung serta monumen Yos Sudarso yang berada depan gedung DPRD.
Tindakan mencorat-coret monumen Yos Sudarso disayangkan sejumlah pihak. Pasalnya monumen tersebut bukan bagian dari gedung DPRD, tapi merupakan monumen sejarah pertempuran Yos Sudarso di Laut Aru.
(Wj)