Portal Pantura
  • Brebes
  • Kota Tegal
  • Kab.Tegal
  • Pemalang
  • Pekalongan
  • Batang
  • Kendal
  • Login
  • Register
  • News
    • Hukum dan Kriminal
    • Peristiwa
    • Ekonomi
      • Bisnis
      • Inspirasi Bisnis
    • Jawa Tengah
    • video
  • Bangun Desa
  • Info Pemda
  • TNI-Polri
  • kampus
  • Inspirasi
  • Insight
  • Ragam
  • viral
No Result
View All Result
  • News
    • Hukum dan Kriminal
    • Peristiwa
    • Ekonomi
      • Bisnis
      • Inspirasi Bisnis
    • Jawa Tengah
    • video
  • Bangun Desa
  • Info Pemda
  • TNI-Polri
  • kampus
  • Inspirasi
  • Insight
  • Ragam
  • viral
No Result
View All Result
Portal Pantura
No Result
View All Result
Home News

Warga Diajari Pertolongan Pertama

Wijayanto by Wijayanto
Selasa, 7 Januari 2020
0
Warga Diajari Pertolongan Pertama
FacebookTwitterWhatsApp

PortalPantura.com, Slawi – Fenomena temuan ular Kobra di permukiman warga di sejumlah daerah di tanah air dalam beberapa hari belakangan ini mendorong para Reptiler di Tegal melakukan edukasi kepada warga. Para Reptiler yang tergabung dalam wadah Komunitas Reptil Tegal menggelar acara tersebut di desa Dukuh Salam Kabupaten Tegal.

Kegiatan tersebut mendapat sambutan antusias dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Acara sosialisi berlangsung menarik karena dikemas dalam bentuk kontes berbagai macam jenis Ular, mulai dari Ular tidak berbisa, ular berbisa sedang hingga mematikan. Golongan Ular Tak berbisa antara lain ular Phyton Albino, Sanca dan Ular Air. Sedangkan golongan ular berbisa sedang ada Ular Cincin Emas atau Ular belang dan Ular Pohon. Dan untuk golongan Ular berbisa mematikan ada Ular Kobra.

Warga sempat dibuat takut saat satu persatu Ular dikeluarkan dari tempatnya, terlebih ketika tiba giliran Ular Kobra. “Awas jangan terlalu dekat ya. Ini Ular sangat berbahaya dan mematikan,” ujar salah seorang Reptiler sambil membuka kandang berisi Ular Kobra.

Kegiatan ini dilangsungkan untuk mengedukasi warga tentang seluk beluk Ular. Mulai dari mengenali jenis-jenis Ular berbisa atau tidak, cara memperlakukan Ular, serta cara pertolongan pertama jika terkena gigitan Ular atau semburan bisa Ular.
“Tujuan kegiatan ini untuk mengedukasi warga, sehingga mencegah jatuhnya korban akibat gigitan Ular, serta bagaimana mengenali jenis Ular dan perlakuannya,” ujar Theda Hadidiwijaya, salah satu Reptiler yang menggagas acara ini.

Menurut Theda, tidak semua Ular mengandalkan Racun sebagai alat pertahanan diri. Ular Phyton contohnya, membunuh mangsanya bukan dengan Bisa tapi menggunakan lilitannya yang sangat kuat. Selain dari bentuk fisik, tingkat keampuhan racun Ular juga bisa diketahui dari pola bekas gigitannya. “Jika bekas gigitannya berbentuk titik dua dipastikan itu ada racun yang kuat. Tapi, jika bekas gigitan berbentuk huruf U, tak ada racun,” terang Theda.

sekolah bermutu

Jika terkena gigitan Ular berbisa, tambah Theda, upayakan jangan banyak melakukan gerakan agar Racun tidak cepat menyebar. “Sebagai pertolongan pertama jika digigit Ular, jangan melakukan gerakan-gerakan. Kemudian segera ke Rumah Sakit,” terangnya.

Dalam kegiatan ini juga diperagakan cara memberikan pertolongan pada korban gigitan Ular berbisa, yakni dengan membuat Gip darurat menggunakan bambu yang diikat kencang pada tangan atau kaki yang terkena gigitan. Gip darurat ini untuk menahan agar tidak terjadi gerakan-gerakan yang bisa memicu Imobilitas atau kondisi fatal karena sebaran racun ke dalam tubuh. “Bisa Ular tidak akan menyebar jika tidak dirangsang oleh gerakan-gerakan pada daerah yang terkena gigitan,” ujar Theda.

Selain cara pertolongan pertama pada korban gigitan ular, para Reptiler juga mengajari bagaimana cara menangkap Ular dengan meminimalkan resiko. Diantaranya menggunakan kayu bercabang dua untuk mencepit kepala ular, menggunakan Jerat tali dan besi yang dibuat melengkung pada ujungnya. “Kalau tidak dapat mengatasi Ular jangan mengambil resiko. Lebih baik segera hubungi ahlinya,” kata Agung, salah satu Reptiler lain yang ikut mengisi acara tersebut.

Menanggapi maraknya fenomena kemunculan Ular Kobra akhir-akhir ini, Theda Hadiwijaya menyebut sebagai hal yang lumrah. “Ini bukan serangan Kobra. Ini (bulan Desember) memang masanya telur Ular Kobra menetas,” katanya. Kenapa saat ini Ular banyak ditemukan di Permukiman? “Karena Predator Ular sepertu Burung Hantu, Elang, Musang saat ini semakin sedikit Populasinya,” ujar Theda menjawab pertanyaannya sendiri. “Yang penting kalau ketemu Ular jangan dibunuh. Kalau bisa diusir atau ditangkap lalu kembalikan ke habitatnya. Hal itu untuk menjada keseimbangan alam,” pungkas Pria berkacamata tersebut. (*)

Tags: reptilular berbisa
Share862Tweet539Send
Next Post
Lalu Lintas di Bantarkawung Lumpuh Beberapa Saat

Lalu Lintas di Bantarkawung Lumpuh Beberapa Saat

Tulis komentar dibawah ini Batalkan balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

  • Iklan
  • Tentang Kami
  • Ketentuan Penggunaan
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© 2010 - 2021 PortalPantura.com

No Result
View All Result
  • Bangun Desa
  • Info Pemda
  • TNI-Polri
  • Bisnis
  • Ekonomi
    • Inspirasi Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • kampus
  • video
  • Lainya
    • News
    • Jawa Tengah
    • Insight
    • viral

© 2010 - 2021 PortalPantura.com

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version