PORTAL PANTURA – Derita warga Dukuh Wadas Gumantung, Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes segera berahir.
Pasalnya, mereka seakan terisolir karena kesulitan dalam akses ke luar dukuh yang diakibatkan putusnya jembatan beberapa tahun lalu.
Akibatnya warga harus menyeberangi sungai, begitu pula dengan anak-anak yang mau sekolah.
Apabila banjir, terpaksa mereka tidak bisa keluar dusun. Jikapun bisa harus memutar ke jalur yang lebih jauh.
Untuk membantu warga Dusun Wadas Gumantung, rencananya akan dibangun jembatan gantung.
2 titik calon lokasi jembatan gantung telah dilakukan survei oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes. Dandim Brebes, KPKPH, Camat Tonjog, Kepala Desa Kutamendala, dan Karang Taruna.
Kepala DPU Kabupaten Brebes Sutaryono mengatakan, pembangunan jembatan gantung tersebut atas inisiasi Dandim 0713 Brebes.
Pembangunan jembatan tersebut rencananya akan dilakukan di 3 titik sekaligus. Seperti Desa Kutamendala di Kecamatan Tonjong, dan Desa Sindang Mulya serta Desa Pulosari, Kecamatan Wanasari.
“Pemerintah mendukung pembangunan jembatan gantung ini,” kata Sutaryono.
Dandim 0713 Brebes Letkol Inf Sapto Broto melalui gerakan tangan tuhan, akan dibangun jembatan gantung bersama dengan pemerintah untuk membantu rakyat yang kesulitan.
“Melalui gerakan tangan Tuhan menuju Brebes Brebes dengan tulus ikhlas, agar anak-anak tidak kesulitan menuju sekolah,” ujar Dandim.
Keberadaan jembatan gantung menurutnya sangat vital, karena bisa memperlancar mobilitas masyarakat serta meningkatkan ekonomi mereka.
Kepala Desa Kutamendala Fathuri mengatakan, di Dukuh Wadas Gumantung terdapat 270 Kepala Keluarga (KK).
Mereka selama ini kesulitan akses menuju luar kanpung karena terhalang sungai Glagah. Hal ini karena tidak ada jembatan yang menghubungkan dukuh tersebut.
“Sudah 3 kali jembatan putus. Anak-anak tidak bisa sekolah saat sungai banjir,” ujarnya.***